HSI MAHAZI ABDULLAH ROY
Halaqah Silsilah Ilmiah Maasik Haji
Silsilah 1 : Fiqih Manasik Haji
Halaqah 8: Rukun Haji (Bagian 1) - Niat atau Ihram dan Wukuf di Aarafah
Pemateri : Ustadz Abdullah Roy, M.A
Rukun-Rukun Haji:
1) Niat Haji (Ihram Haji), yaitu bermaksudnya hati untuk masuk ke dalam ibadah haji. Dinamakan ihram karerna apabila sudah niat, maka diharamkan apa yang sebelumnya dihalalkan. Seperti memotong kuku, memotong rambut, memakai minyak wangi dan lain-lain. Dalil bahwa niat haji adalah rukun haji adalah sabda Rosulullah shallallahu 'alahi wasallam: "Sesungguhnya amalan-amalan adalah dengan niat." [HR. Bukhari & Muslim]
Niat di dalam ibadah haji sebagaimana dalam ibadah-ibadah yang lain dilakukan dengan hati bukan dengan lisan. Adapun ucapan "Labbaikallahumma hajjan" maka ini dinamakan dengan talbiah dan hukumnya sunnah. Apabila seseorang niat di dalam hati dan tidak mengucapkan talbiah, maka hajinya sah. Orang yang melakukan amalan-amalan haji seperi thawaf, sai dan lain-lain kemudian tidak ada niat di dalam hatinya untuk melakukan ibadah haji, maka hajinya tidak sah.
2) Wukuf (Tinggal Di Arafah)
Arafah adalah tempat yang memiliki batas-batas tertentu dan wukuf di arafah adalah rukun yang paling besar di dalam ibadah haji. Apabila tidak wukuf di arafah, maka tidak sah hajinya.
Dalil tentang disyariatkannya wukuf di arafah di dalam Al-Qur'an adalah firman Allah: "Maka apabila kalian bertolak dari Arafah." [Qs. Al-Baqarah:198]
Firman Allah yang artinya "bertolak dari arafah" menunjukkan bahwa mereka berada di arafah sebelumnya, yaitu untuk melakukan wukuf.
Dalam sebuah hadist, Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Haji adalah wukuf di Arafah." [HR. Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah]
Berkata Ibnu Mundzir di dalam kitabnya Al-Ijma': "Dan mereka bersepakat bahwa wukuf di Arafah adalah kewajiban. Tidak ada haji bagi orang yang ketinggalan wukuf di Arafah."
Komentar
Posting Komentar